Kanker Membakar Semangatku

Pada usia 26 tahun, Xu Mengmeng didiagnosis menderita kanker otak stadium akhir. Mengenang masa lalunya, ia menyadari bahwa hidupnya selama ini penuh kepedihan: di tempat kerja, ia selalu direbut penghargaan oleh atasannya dan dikhianati oleh pacarnya; di rumah, ibunya yang condong pada laki-laki terus-menerus menyedot energinya. Setelah mengetahui sisa hidupnya hanya sebulan, Xu Mengmeng memutuskan untuk berubah total—ia menghamburkan uang di bar untuk menyewa model pria, dan secara tidak sengaja bertemu dengan Xu Siyan yang tersesat masuk ke ruang pribadi. Kembali ke perusahaan, ia berniat mengundurkan diri, namun sikap beraninya membuat atasannya curiga, bahkan mengira ia adalah putri direktur Xu Group, sehingga diperlakukan dengan penuh sanjungan. Akibatnya, Xu Mengmeng tanpa disengaja mendaki tangga karier, meraih jabatan tinggi dan kekayaan. Xu Siyan, pewaris sah Xu Group, kemudian bergabung di perusahaan dan kebetulan menjadi bawahannya. Seiring dengan terungkapnya identitas pewaris sebenarnya dan insiden one‑night stand di bar, serangkaian kisah lucu sekaligus mengharukan pun terjadi. Pada akhirnya, ternyata kanker yang dideritanya hanyalah salah diagnosis. Setelah sebulan penuh lika-liku, perasaan mulai tumbuh antara Xu Mengmeng dan Xu Siyan, dan bersama-sama mereka menghadapi musuh yang mencoba menjebak Xu Mengmeng—mengantarkan mereka pada kehidupan yang manis dan bahagia.